Final Fantasy

Anak Perusahaan dan perusahaan-perusahaan terkait
In Japan Di Jepang
Disk asli Group logo



The Disk Original Group (DOG) was a union formed of no less than seven Japanese video game companies: Square Co., Ltd., Micro Cabin , Thinking Rabbit , Carry Lab , System Sacom , XTALSOFT , and HummingBirdSoft . Disk yang asli Group (DOG) telah membentuk sebuah kesatuan yang tidak kurang dari tujuh perusahaan Jepang Musicluvr: Square Co, Ltd, Mikro Cabin, Thinking Rabbit, Bawa Lab, Sistem Sacom, XTALSOFT, dan HummingBirdSoft. Founded July 14, 1986, Square took the lead of this promising alliance to produce games on the Famicom Disk System . Didirikan 14 Juli 1986, Square mengambil memimpin aliansi ini menjanjikan untuk memproduksi permainan pada Famicom Disk System. Because Square headed DOG, all DOG titles were published under the name Square. Karena Square dipimpin DOG, semua DOG judul telah diterbitkan di bawah nama Square. In reality, however, Square only produced a few of the eleven games published under the DOG label. Namun dalam kenyataannya, hanya diproduksi Square beberapa dari sebelas permainan diterbitkan di bawah label DOG. In general, the games were commercial failures. Secara umum, permainan yang komersial kegagalan.

DigiCube was established in February 1996. DigiCube didirikan pada Februari 1996. It was formed to market and distribute games and related merchandising ( toys , books , music , etc.) in Asia . Ia dibentuk untuk pasar dan mendistribusikan permainan dan terkait merchandising (mainan, buku, musik, dll) di Asia. It declared bankruptcy in October 2003. Ia menyatakan kebangkrutan pada bulan Oktober 2003.

Escape, Inc. was established in 1998. Escape, Inc didirikan pada 1998. They developed the racing game Driving Emotion Type-S . Mereka mengembangkan game balap Driving Emotion Type-S.

Square Visual Works (CG studio), Square Sounds (sound studio), Squartz (quality assurance) and Square Next were all founded in June 1999. Square Visual Bekerja (CG studio), Square Sounds (suara studio), Squartz (jaminan mutu) dan Square Berikut adalah didirikan pada Juni 1999. All were subsequently absorbed into Square Co., Ltd. in 2001 and 2002. Semua itu kemudian diserap ke dalam Square Co, Ltd pada tahun 2001 dan 2002.

Quest Corporation was an independent software development studio established in July 1988, best known for the Ogre Battle series. Quest Corporation adalah sebuah studio pengembangan perangkat lunak independen yang didirikan pada bulan Juli 1988, dikenal terbaik untuk gergasi Battle series. Several team members, including Yasumi Matsuno, Hiroshi Minagawa and Akihiko Yoshida, left Quest in 1997 to join Square, where they worked on several titles for the Sony PlayStation , including Final Fantasy Tactics and Vagrant Story . Beberapa anggota tim, termasuk Yasumi Matsuno, Hiroshi Minagawa dan Akihiko Yoshida, kiri Quest pada tahun 1997 untuk bergabung Square, di mana mereka bekerja pada beberapa judul untuk Sony PlayStation, termasuk Final Fantasy Tactics dan pengembara Story. In June 2002, Quest was purchased by Square. [ 6 ] Pada bulan Juni 2002, telah dibeli oleh Quest Square. [6]

The Game Designers Studio, Inc. ( 株式会社ゲームデザイナーズ・スタジオ , kabushiki-gaisha geimudezainaazu sutajio ? ) was shell corporation founded by Square to create video games for the Nintendo GameCube , even though Square had an exclusive deal with Sony Computer Entertainment to create games only for PlayStation consoles . The Game Desainer Studio, Inc (株式会社ゲームデザイナーズスタジオ, kabushiki-gaisha geimudezainaazu sutajio?) Telah shell perusahaan yang didirikan oleh Square untuk membuat video game untuk Nintendo gamecube, meskipun Square memiliki eksklusif berhubungan dengan Sony Computer Entertainment untuk menciptakan permainan hanya untuk konsol PlayStation. To evade that deal, Square held only 49 % of the shares while Akitoshi Kawazu , head of Square's Production Team 2 , held 51 %. Untuk menghindari yang menangani, Square diadakan hanya 49% dari saham sedangkan Akitoshi Kawazu, Kepala Tim Produksi's Square 2, diselenggarakan 51%. The formation of a new company also made it possible to take advantage of Nintendo's Q fund for new game developers who develop for GameCube. Pembentukan sebuah perusahaan baru yang dibuat juga dapat mengambil keuntungan dari Nintendo T dana untuk permainan pengembang yang baru untuk mengembangkan gamecube. Game Designers Studio only released a single game, Final Fantasy Crystal Chronicles . Final Fantasy Crystal Chronicles was de facto developed by Square Enix's Production Team 2 . Desainer Studio game dirilis hanya satu permainan, Final Fantasy Crystal Chronicles. Final Fantasy Crystal Chronicles telah de facto dikembangkan oleh Square Enix dari Tim Produksi 2. Publishing was done by Nintendo . Penerbitan ini dilakukan oleh Nintendo.

Square merged with Enix and formed Square Enix while Crystal Chronicles was in development. Bergabung dengan Square Enix Square Enix dan membentuk Crystal Chronicles saat ini dalam pembangunan. Square Enix later acquired 100 % of Game Designers Studio and renamed the new subsidiary to SQEX Corporation. Square Enix kemudian diakuisisi 100% dari permainan Desainer Studio dan nama anak yang baru untuk SQEX Corporation. After the takeover of Taito in 2005, Square Enix merged SQEX with Taito and renamed the new subsidiary to Taito Corporation in March 2006. Setelah takeover dari Taito pada tahun 2005, Square Enix SQEX digabung dengan Taito dan nama anak yang baru untuk Taito Corporation pada bulan Maret 2006.

Sejarah

Square was founded in Yokohama in September 1983 by Masafumi Miyamoto after he graduated from Waseda , one of Japan's top universities. Persegi didirikan di Yokohama pada bulan September 1983 oleh Masafumi Miyamoto setelah ia lulus dari Waseda, Jepang salah satu perguruan tinggi dari atas. Back then, Square was a computer game software division of Den-Yu-Sha, a power line construction company owned by Miyamoto's father. Kembali kemudian, Square adalah perangkat lunak permainan komputer pembagian Den-Yu-Sha, sebuah daya garis konstruksi yang dimiliki oleh perusahaan Miyamoto ayah. While at the time game development was usually conducted by only one programmer, Miyamoto believed that it would be more efficient to have graphic designers, programmers and professional story writers work together on common projects. Sedangkan pada saat permainan pembangunan biasanya hanya dilakukan oleh satu programmer, Miyamoto percaya bahwa kiranya akan lebih efisien untuk desainer grafis, pemrogram cerita penulis profesional dan bekerja sama di proyek-proyek umum. Square's first two titles were The Death Trap and its sequel Will: The Death Trap II , both designed by part-time employee Hironobu Sakaguchi and released on the NEC PC-8801 . [ 1 ] Persegi dari dua judul yang pertama Kematian Trap dan kelak akan: Kematian Trap II, baik yang dirancang oleh paruh waktu karyawan Hironobu Sakaguchi dan dirilis pada NEC PC-8801. [1]

Despite an initial reluctance to develop for video game consoles, Square entered the Nintendo Famicom market in December 1985 with the porting of Thexder . [ 1 ] In September 1986, Square spun off from Den-Yu-Sha and became an independent company officially named Square Co., Ltd. [ 2 ] Sakaguchi then became a full-time employee as the Director of Planning and Development of the company. Walaupun awal keengganan untuk mengembangkan konsol video game, Square memasuki Nintendo Famicom pasar pada bulan Desember 1985 dengan port dari Thexder. [1] Pada bulan September 1986, Square pintal dari Den-Yu-Sha dan menjadi sebuah perusahaan independen secara resmi bernama Square PT [2] Sakaguchi kemudian menjadi full time karyawan sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan perusahaan. After releasing several unsuccessful games for the Famicom, Square relocated to Ueno, Tokyo in 1987 and developed a role-playing game titled Final Fantasy , inspired by Enix 's success with the first Japanese game of the genre, Dragon Quest (later released in North America as Dragon Warrior ). [ 3 ] With 400,000 copies sold, Final Fantasy spawned multiple sequels over the years and became Square's main franchise. [ 1 ] Melepaskannya gagal setelah beberapa permainan untuk Famicom, Square direlokasi ke Ueno, Tokyo pada 1987 dan mengembangkan peran-bermain game berjudul Final Fantasy, yang terinspirasi oleh Enix 's keberhasilan pertama Jepang dengan permainan dari genre, Dragon Quest (yang kemudian dirilis di North Amerika sebagai Dragon Warrior). [3] Dengan terjual 400.000 copy, Final Fantasy spawned beberapa sequels selama bertahun-tahun dan menjadi Square utama franchise. [1]

Square has also made other widely known games such as Chrono Trigger , Chrono Cross , Secret of Mana , Seiken Densetsu 3 , Xenogears , Brave Fencer Musashi , Parasite Eve , Parasite Eve 2 , Saga Frontier , Romancing Saga , Vagrant Story , Kingdom Hearts (done in collaboration with Disney Interactive ), and Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars (done under the guidance of Shigeru Miyamoto ). [ 3 ] Square lainnya juga telah dilakukan secara luas permainan seperti Chrono Trigger, Chrono Cross, Secret of Mana, Seiken Densetsu 3, Xenogears, Brave kuda Musashi, parasit Hawa, parasite Eve 2, Saga Frontier, Romancing Saga, gelandangan Story, Kingdom Hearts (dilakukan bekerja sama dengan Disney Interaktif), dan Super Mario RPG: Legend of the Seven Bintang (dilakukan di bawah bimbingan Shigeru Miyamoto). [3]

Square was one of the many companies that had planned to develop and publish their games for the Nintendo 64 , but with the cheaper costs associated with developing games on CDs for the Sony PlayStation , the games were instead made for PlayStation. [ 4 ] Final Fantasy VII was one of these games, and it sold 9.8 million copies, making it the second best selling game for the Playstation. [ 3 ] Square adalah salah satu dari banyak perusahaan yang mempunyai rencana untuk mengembangkan dan menerbitkan permainan mereka untuk Nintendo 64, tapi lebih murah dengan biaya yang berkaitan dengan pengembangan pada CD permainan untuk Sony PlayStation, bukan permainan yang dibuat untuk PlayStation. [4] Final Fantasy VII adalah salah satu permainan, dan dijual 9,8 juta eksemplar, sehingga kedua terbaik untuk menjual permainan Playstation. [3]

A merger between Square and its competitor Enix was in consideration since at least 2000; however, the financial failure of Final Fantasy: The Spirits Within made Enix hesitant to join with a company that loses money, [ 5 ] and the merge was delayed until April 1, 2003, when the two companies finally merged to form Square Enix . J merger antara Square dan saingan Enix adalah pada pertimbangan setidaknya sejak 2000, namun keuangan kegagalan Final Fantasy: The Spirits Within dibuat Enix bimbang untuk bergabung dengan sebuah perusahaan yang kehilangan uang, [5] dan bergabung terlambat sampai April 1, 2003, ketika dua perusahaan akhirnya bergabung untuk membentuk Square Enix.

Dendam Seorang Bocah

Dua dari mitos paling terkenal di dunia ini adalah mitologi Yunani dan Norse. Saking terkenalnya kedua mitologi ini, mereka sering direpresentasikan dalam berbagai media termasuk media game. Representasi paling terkenal dari mitologi Yunani saat ini adalah God of War, sementara mitologi Norse diwakili oleh Valkyrie Profile.

Game RPG yang dulu ditelurkan Enix ini memang menjadi cult classic ketika diluncurkan dulu. Saat pertama kali dirilis, tidak banyak gamer mengenalnya. Toh seiring dengan pemberitaan dari mulut ke mulut, makin banyak orang memainkannya. Hasilnya, setelah Squaresoft dengan Enix merger, mereka memutuskan untuk memperbesar franchise ini. Hadirlah remake dari Valkyrie Profile dengan tajuk Lenneth di PSP serta sekuelnya dengan tajuk Silmeria di PS2.

Walau terlambat beberapa tahun, DS sebagai handheld terlaris pasar saat ini akhirnya juga mendapatkan serial Valkyrie Profile. Berbeda dengan dua seri sebelumnya di mana kita berperan sebagai sang Valkyrie, kali ini kita mengambil peranan seorang pemuda bernama Wylfred yang menaruh dendam kepada Lenneth. Kenapa demikian?

Walaupun sebagai seorang ksatria mati di medan peperangan dan terpilih menjadi Einherjar merupakan kebanggaan, tidak begitu halnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Kematian ayah Wylfred meninggalkan keluarganya dalam situasi goncang. Adik Wylfred meninggal kelaparan, sementara sang ibu menjadi sinting karena tidak kuat menerima kenyataan nasib. Wylfred pun menyalahkan sang Valkyrie, dan bersumpah untuk membalas dendam. Pertanyaannya, bagaimana seorang manusia biasa bisa melawan Valkyrie yang adalah utusan para dewa sendiri?

Jawabannya adalah Wylfred membuat kesepakatan dengan dewi kematian Hel. Ia membuat sebuah perjanjian dengan tanda Plume. Inilah awal cerita game sekaligus asal usul dari sub-titel Covenant of the Plume (CoTP) yang diberikan.

Strategy RPG Dengan Sentuhan Klasik Valkyrie Profile

CoTP sedikit berbeda dengan kedua game Valkyrie Profile sebelumnya. Designnya kini mirip dengan Strategy RPG ala Final Fantasy Tactics atau Fire Emblem, tetapi masih mempertahankan sentuhan klasik dari franchisenya. Kok bisa?

Dalam arena battle, kamu menjalankan karaktermu seperti gerakan konvensional Strategy RPG lainnya, kamu mendekati musuh sampai masuk dalam jarak serangan, lalu memilih command Attack. Pola Attack ini bukan seperti game taktik lain tetapi langsung berubah ala Valkyrie Profile tradisional di mana kamu bisa menyerang musuh dengan combo-combomu. Selain menyerang sendirian, karakter-karaktermu juga bisa bekerja sama untuk melakukan serangan dengan damage yang lebih dahsyat.

Ini membuat CoTP seakan sebuah permainan strategi meletakkan karakter di posisi yang tepat. Di tempat yang tepat, satu orang karaktermu saja bisa melakukan serangan empat kali bertubi-tubi dengan rekan-rekannya! Yang lebih penting lagi, menyerang bersama-sama memberimu kesempatan melakukan sebuah serangan spesial bernama Soul Crush (as I said: seperti game Valkyrie Profile yang lain). Acap kali karena sintingnya damage dari Soul Crush, kamu bisa terus menghajar musuh bahkan setelah HP mereka habis.

Menghajar musuh setelah HP mereka habis ini dikenal dengan Overkill dan merupakan satu lagi sistem yang sangat penting dikuasai. Ini disebabkan Hel sebagai sang dewi menuntut Sin darimu. Setiap pertarunganmu diwajibkan menghasilkan jumlah Sin tertentu. Nah, meng’Overkill’ musuhmu sebanyak mungkinlah cara untuk memenuhi kuota Sin-mu. Mendapatkan Sin lebih banyak dari yang ditentukan Hel akan memenangkanmu item dan equipment kuat yang jelas membantu dalam perjalananmu, tetapi gagal memenuhi kuota tersebut akan mendatangkan amarah Hel, dan ia bahkan bakalan mengirimkan monsternya untuk menuntut balas pada Wylfred.

Lantas apa kegunaan Plume itu sendiri? Plume dalam game ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, memakai Plume membuka kemampuan maksimal seorang karakter dan akan membuatnya super kuat selama battle itu. Singkatnya, kamu pasti menang kalau kamu menggunakan Plume. Efek sampingnya, karakter yang kamu buka kemampuannya itu akan mati secara permanen. Berita buruk lainnya, menggunakan Plume secara terlalu berlebihan akan memancing perhatian dari para dewa seperti Odin dan Freya - dan percayalah kalau kamu tidak mau berhadapan dengan Freya dalam pertarungan.

Choose Your Destiny

Dalam CoTP ada banyak sekali karakter yang bisa kamu rekrut untuk menjadi sekutumu. Totalnya ada lebih dari 20 karakter. Tapi dalam perjalananmu kamu tak bisa merekrut semuanya sekaligus. Dalam path A misalnya kamu mungkin akan merekrut karakter A dan melawan karakter B. Sebaliknya mungkin kamu memilih path B dan mendapatkan karakter B tetapi tidak pernah bertemu dengan karakter A. Takdir tergantung dari jalan mana yang kamu tempuh - dan berapa temanmu yang kamu korbankan. Tiga variasi ending turut memberi game ini tambahan untuk nilai replayabilitynya.

Terus terang saja, Valkyrie Profile juga tidak pernah dikenal sebagai game yang mudah dimainkan oleh siapa saja. CoTP juga melanjutkan tradisi itu. Saya mencoba mendapatkan ending A (yang adalah ending terbaik dengan syarat tidak mengorbankan siapapun dalam timku) dan berakhir dengan berulang kali menemukan layar Game Over. Berbeda dengan game Strategy RPG lain di mana kamu masih bisa mengulangi stage-stage sebelumnya untuk meningkatkan level, kamu hanya bisa memainkan level itu SATU kali di CoTP. Itu berarti kamu hanya bisa meningkatkan level untuk empat karakter utamamu saja - dan kadang itupun tidak cukup untuk menghadapi musuh-musuh di pertarungan berikutnya. Dengar peringatan saya: CoTP won’t be a walk in a park. It might actually even be one of the harder Strategy RPG I ever play!

Lepas dari tingkat kesulitan ekstrimnya, game ini sebenarnya hampir tidak memiliki kesalahan lain. Grafisnya di atas rata-rata game DS, soundtrack scorenya masih ditangani Motoi Sakuraba yang memberi feel sama dengan para prekuelnya (atau sekuel bila merunut kronologi). Jalan cerita yang penuh intrik dengan penulisan yang sangat puitis - mungkin translasi kedua terbaik setelah Final Fantasy Tactics - ditambah gameplay yang unik membuat CoTP sebuah game yang layak dicoba kamu-kamu yang gemar tantangan.

Final Verdict

Gameplay: 7.5
Gameplay gabungan dari Valkyrie Profile dan Strategy RPG ini sukses dan sangat adiktif. Blend-in pemilihan tingkat kesulitan dan jalan cerita juga langkah yang cerdik. Sayang tingkat kesulitannya terlalu ekstrem buat para gamer biasa.

Graphic / Sound: 9.0
Motoi Sakuraba did it again. Musik dari CoTP sekuat para pendahulunya. Jangan biarkan grafis chibi game ini menipumu, jalan ceritanya sebenarnya sangat dewasa. FMV yang ditawarkan secorak dengan Lenneth dan Silmeria.

Play Time: 10
Walaupun sekali main waktunya cukup singkat (sekitar 10 - 15 jam) tetapi mengulangi berkali-kali karena Game Over, kekurangan Sin, atau salah strategi mungkin mendorong satu kali main menjadi 20 jam lebih. Belum lagi ada mode tambahan yang terbuka setelah kamu mendapatkan ketiga endingnya.